Temu Sapa Dengan Masyarakat, Masinton Pasaribu Diminta Jadi Calon Bupati Tapteng

Tapanuli Tengah | SinarlintasNews.com – Masyarakat di lima Kecamatan Daerah Pemilihan (Dapi) 2 Tapteng tergabung dalam Relawan Masinton Pasaribu (REMAS) meminta Masinton Pasaribu selaku Anggota DPR RI Komisi XI dari Fraksi PDI Perjuangan untuk Maju sebagai Calon Bupati Tapteng tahun 2024 Mendatang.

Hal tersebut disampaikan saat Masinton Pasaribu bertemu sapa dengan masyarakat di Dapil 2 di Kelurahan Pinang Baru, Kecamatan Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Selasa (21/2/23).

Dalam pertemuan tersebut yang dilaksanakan di Kelurahan Pinang Baru, Kecamatan Pinangsori tersebut dihadiri oleh masing-masing perwakilan di 5 Kecamatan se Dapil 2 menyampikan keluh kesah dan berharap Masinton Pasaribu bersedia untuk menjadi Bupati Tapteng 2024 Mendatang.

Ya’aro Zebua salah satu Relawan Remas dari Desa Hutagurgur mewakili Relawan dari Kecamatan Sibabangun menyatakan, sejak beberapa tahun terakhir banyak masyarakat mengharapkan adanya perubahan sistem pemerintahan di Tapteng yang selama ini masyarakat terkesan mendapat kesulitan dan berbagai hal.

“Kami berharap Bapak Masinton Pasaribu untuk maju Sebagi Calon Bupati Tapteng, kami sudah cukup merasakan sistem pemerintahan sebelumnya, ditambah lagi pemerintah desa yang hanya mementingkan keluarga dan kerabat mereka saja, kami tidak tau apa itu BLT, Bansos dan bantuan pemerintah lainnya, banyak seharusnya yang layak dan pantas menerima namun tidak diberikan, terlebih para ASN juga terkesan mengabaikan kepentingan masyarakat. Maka dari itu kami inhinkan perubahan. Kami siap mendukung dan memenangkan Pakasinton, sudah saatnya bangkit, bersatu untuk perubahan yang lebih baik,” ujarnya.

Sementara itu, Boru Barasa salah satu lansia Mewakili Relawan Kecamatan Pinangsori merasa sangat beruntung dirinya dapat bertemu langsung dengan Masinton Pasaribu untuk menyampikan keluhan dan harapan mereka. Dia menyatakan masyarakat saat ini sudah paham dengan situasi dan kondisi yang terjadi selama ini ditengah-tengah masyarakat, terlebih bagi mereka yang lemah. oleh karena mereka sangat mengharapkan adanya perubahan dan pemimpin yang peduli rakyat.

“Saya sangat beruntung bapak datang kemari, melihat kami masyarakat ini, apa lagi macam saya ini, saya itu seorang janda dan tidak pernah mendapat apapun bantuan dari desa kami, tolonglah pak, harapan kami saat ini bapak maju sebagai Bupati di Tapteng ini, bawa harapan baru kepada kami. Selama ini kami sudah cukup menderita, terlebih para ASN maupun perangkat desa kerap menyusahkan kami bila setiap melakukan kepengurusan administrasi, kalau soal bantuan saya tidak pernah mendapat sama sekali. Biarpun nanti bapak di Jakarta, jangan lupa sama kami, kami di Tapteng ini menderita, saya berharap pak masinton jadi Bupati di Tapteng ini,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Marsuha Hutabarat mewakili Relawan Kecamatan Badiri menjelaskan, dirinya menjadi relawan remas bukan karena keterpaksaan, melainkan keinginan sebuah perubahan.

“Kami tau bagaimana sepak terjang bapak, sudah kami lihat baik dari media sosial. Yang ingin kami sampaikan kiranya bapak bersedia menjadi Bupati Tapteng. ini permohonan dan permintaan bukan karena ada paksaan, mungkin di masa lalu saya dan kawan-kawan terlalu mudah terpengaruh dan dibodohi dengan cerita-cerita belaka,  akan tetapi ketika kebodohan ini kami pelajari, menjadi sebuah titik terang datang melalui bapak Masinton Pasaribu. ketika bapak datang ke Tapteng ini,  meski itu karena konsolidasi partai. Seolah-olah sudah menjawab harapan kami selama ini. Beberapa hari ini bapak mungkin sudah keliling-keliling Tapanuli Tengah ini, tentu sudah banyak mengetahui dan mendengar keluhan dan harapan masyarakat, bapak sudah tentu tau apa yang menjadi Kerinduan atau yang menjadi kebutuhan kami,” harapnya.

Suarni Lubis (65) mewakili kaum ibu-ibu juga mengharapkan Masinton Pasaribu mau mendengarkan suara masyarakat membawa perubahan. Ia menyatakan, saat ini banyak masyarakat yang sangat menderita. Terbih banyak intimidasi bagi kaum ibu-ibu yang mendapat PKH menjadi senjata untuk menakut-nakuti, sehingga tidak mendapat kebebasan dalam berdemokrasi.

“Harapan kami Pak Masinton bersedia untuk menjadi Bupati Tapteng. Untuk itu kami juga memohon kepada ibu Megawati Sukarno Putri untuk mendorong pak Masinton sebagai Bupati Tapteng. Ini adalah suara hati kami. Sebagai masyarakat mewakili ibu-ibu, kami siap bersatu bahu membahu melawan ketidak adilan, kami selama ini selalu mendapat tekanan dan ancaman tidak akan diberi bantuan ala bila tidak mengikuti arahan para pemegang kekuasaan dimarahin kami,” jelasnya.

Menanggapi harapan dan permintaan Masyarakat tersebut, Masinton Pasaribu meminta Masyarakat sebelumnya perlu membawa perubahan dalam diri masing-masing. Namun bila mendapat perlakuan dan pelayanan yang tidak pantas, Masinton Pasaribu menyarankan warga untuk bersatu melawan ketidak adilan tersebut.

“Banyak orang bertanya, saya mau nyalon Bupati Tapteng, saya jawab tidak, ngapain Saya mau nyalon Kemari, apa saya kurang kerjaan. kalau mau nyalon itu kan berarti asumsinya adapah jabatan dan kekuasaan,  jabatan dan kekuasaan itu digunakan untuk siapa dulu..? Untuk dirinya, buat teman-temannya atau buat masyarakat. karena kalau saya nyalon, entar kalau saya seperti yang udah-udah mau enggak gitu,” kata Masinton.

Kalau saya mau jabatan (lanjut masinton,red) saya sudah lebih baik di Jakarta, kalau mau cari uang, mau mengolah lebih baik saya di Jakarta. Namun meski demikian, mulai dari sekarang mari kita bersama melawan ketidak adilan, melawan penindasan. Kalau mau berjuang, maka berjuang dengan hati, itu akan menjadi kekuatan, tapi kalau masih ada akal-akalan ya percuma. kalau hari ini kita ditindas apakah kita diam atau melawan, jika kita melawan tidak cukup dengan sendiri-sendiri, perlu bersatu. Comtohnya Kalau di Sukabangun ada yang dicolek yang di Badiri juga harus merasa dicolek, kalau ada yang tertindas, maka seluruhnya harus bersatu lawan ketidak adilan dab penindasan itu,” kata Masinton.

Ia menjelaskan, dalam menghadapi ketidak adilan dan penindasan perlu keberanian, kekuatan, kekompakan satu sama lain. apabila sudah kuat, apapun dapat dilakukan dan tidak akan mudah diperpecah, jika sudah kuat apapun yang diinginkan bisa kita terwujudkan.

“Nah, jadi kalau mau merubah, kita harus bergerak sama-sama, kalau kemarin masih takut-takut hari ini jangan takut lagi, Sepanjang Kita benar pertahankan kebenaran itu. Kenapa kita lemah, itu karena diantara kita itu tidak ada kekompakan, hadapi sendiri-sendiri, coba kalau ada kawan kita yang terjolimi, kemudian kita semua kompak membantunya, menyuarakan kejoliman itu, pasti yang kita anggap kuat tidak ada apa-apanya. ibarat jari-jari akan mudah dipatahkan satu persatu, namun apa bila jari-jari kita ini bersatukan dalam genggan akan menjadi sebuah tinju yang kuat. Jika bapak ibu saudara-saudara semuanya bersatu, kita pasti bisa meraih kemenangan,” ungkapnya.

Pantauan dilapangan, Ratusan masyarakat sangat antusias menyambut kedatangan Masinton Pasaribu, dengan penuh pengharapan dapat membawa perubahan yang lebih baik di Kabupaten Tapanuli Tengah pada Pemilu 2024 Mendatang.

Pada perempuan itu juga tampak terlihat Personil Sat Lantas Polres Tapteng dan personil Polsek Pinangsori turut melakukan pengamanan selama kegiatan berlangsung.(SL-1)



from Sinar Lintas News https://ift.tt/9XolghS

Comments

Popular posts from this blog

Polres Tapteng Gelar Deklarasi Pemilu Damai 2024

Semarakkan Penghujung Ramadhan, DPD KNPI Tapteng Bagikan Ratusan Takjil dan Buka Puasa Bersama

Pj Bupati Tapteng Elvin Elyas Nainggolan Tinjau Lokasi Banjir di Kecamatan Kolang