Diduga Asal Jadi, Warga Protes Pembangunan di Desa Sidikalang Minta APH Bertindak 

Tapanuli Tengah | SinarlintasNews.com – Pembangunan rigid beton dan plat duiker di Desa Sidikalang, Kecaatan Sorkam Barat, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menuai protes warga.

Pasalnya, Pembangunan plat duiker yang diduga bersumber dari Dana Desa tersebut dikerjakan asal jadi. Hal tersebut membuat beberapa warga protes hingga medokumentasikan proyek tersebut melalui media sosial Facebook atas nama JOn Purba Purba.

Dalam unggahan video pada  hari Sabtu (18/3/23) memperlihatkan beberapa plat Duiker yang dibangun di area persawan tampak tidak memiliki pondasi, warga yang turun langsung kelapangan mengeruk tanah lumpur untuk memastikan pengerjaan plat Duiker.
Dalam video tersebut memang tampak jelas bangunan plat Duiker tidak memiliki pondasi. Sementara bangunan didirikan diatas tanah lumpur. Selain itu, warga dalam video tersebut juga menyebutkan, besi beton yang digunakan untuk plat duiker juga tidak sesuai dengan ukuran yang seharusnya.

“Masyarakat harus memantau betul-betul pembangunan desa ini karena kebetulan Kepala Desa ini bukan dari Desa ini, melainkan dari Desa Tetangga. Dan informasi dari tukangnya besinya yang harus ukuran 12mm, tapi yang dipasang ukuran 10mm dan tukangnya katanya bertanya, kenapa ukuran 10 mm kita pakai dalam gambar 12 mm, tapi dijawab itu ajalah lah pasang,” ujar dalam video tersebut.

Selain itu, warga yang turun langsung ke proyek tersebut juga mengamati setiap plat duiker, dimana rata-rata plat duiker yang terpasang tidak memiliki pondasi.

“Kata tukangnya tadi saat ditanya, pondasinya itu 30 Cm kebawa dari permukaan air, tapi ini sudah kita keruk namun tidak kelihatan. Kami sebagi warga Desa Sidikalang tidak terima bangunan seperti ini, jadi jangan mentang-mentang dia bukan warga Sidikalang, tapi memimpin di Desa Sidikalang membuat bangunandi Desa Sidikalang asal jadi,” katanya warga dalam video.

Mereka juga meminta kepada Aparat penegak hukum terlebih kepada KPK, Kajari Sibolga, Kapolres Tapteng, untuk mengusut bangunan tersebut yang diduga kuat asal jadi. Sebagai warga desa Sidikalang tidak menerima.

Selain itu, warga juga memprotes Plang proyek yang tidak dipasang sebagai papan informasi kepada masyarakat tentang bangunan dan anggaran proyek tersebut.

Sementara itu dalam video yang diunggah pada hari  Senin (21/3/23), warga yang datang ke lokasi sempat adu mulut dengan salah satu alat Desa, dimana dalam video itu mengaku sebagai Sekretaris Desa (Sekdes). Dalam perdepabatan tersebut, Sekdes sempat mempertanyakan kepada warga yang tengah medokumentasikan pengerjaan proyek tersebut tentang maksud dan tujuan mereka melakukan protes.

Bahkan, Sekdes dengan menggunakan basah daerah (Batak), menawarkan uang kepada warga “Hepeng do dihamu, menangna bagak do huta ta on, tutup poin ma hamu (Uangnya sama kalian atau mau bagus kampung kita ini. Jujur aja langsung” kata salah satu pekerja yang diduga sebagai Sekdes Desa Sidikalang.

Lantas mendengar perkataan tersebut, warga yang tengah mengambil dokumentasi video tidak terima dan bertanya, Naeng disogok hamu au, hebat nai hamu, disogok hamu au,” (Bah.. Mau kalian Suap saya, hebat kali kalian menyuap saya).

Selanjutnya pada hari Jumat (24/3/23) video kembali diunggah, dalam video tersebut tampak sejumlah pekerja didampingi aparat Desa terlihat menggali plat duiker yang telah dikerjakan, penggalian tersebut diduga untuk memasang pondasi bangunan. Hal tersebut mendapat protes dari warga, karena dinilai tidak sesuai dan diyakini bangunan tersebut tidak bertahan lama.

“Sebelumnya kami sudah meminta agar dipertemukanlah dulu Pemerintah desa dengan masyarakat, jadi seperti apa Pembangunan ini kedepan, jangan seperti ini pak sekdes, duluan pasangan penyangga plat duiker dari pada pondasi menyusul, jadi saya rasa pak sekdes, baru inilah bangunan ditemukan diseluruh dunia belakang pondasi diperbaiki, seharusnya Pondasilah duluan, baru kita naikkan bangunanya pempunyai kekuatan, mempunyai kekokokhan dan bangunan ini untuk kita pakai sampai ke cucu-cucu kita, bukan hanya kita nikmati diukur kita, jadi itu permintaan kami Pak sekdes, jadi kami mintalah dulu gambarnya,” ujarnya dalam video tersebut

Sementara itu, Kepala Desa Sidikalang ang dikonfirmasi terkait video tersebut membantah bangunan tersebut asal jadi, bahkan ia mengaku warga tersebut telah dilaporkan ke Polres Tapanuli Tengah karena merusak bangunan dan mencemarkan nama baik kepada Desa Sidikalang.

“Itu tidak benar, apa yang dikerjakan itu sudah sesuai dengan RAP. Masyarakat itu hanya bisa memantau, namun untuk memeriksa langsung masyarakat tidak punya hak, dan mereka itu sudah saya laporkan ke Polres Tapteng,” ujarnya.

Disinggung terkait pengerjaan plat duiker yang diduga tidak memiliki pondasi, Kades Sidikalang menyatakan Pasangan plat duiker tersebut memiliki pondasi, dan mereka memiliki bukti dokumentasi.

Ia juga mengungkapkan, Proyek tersebut masih belum selesai dan masih bisa diperbaharui bila mana ada kekurangan, sebagai kades Sidikalang dan selaku Penanggung Jawab dan pelaksana proyek bertanggung jawab sepenuhnya dirinya juga mengaku siap bertanggung jawab.

Ditanya soal plang proyek atau papan informasi, Kades Sidikalang menyakitkan plang proyek belum selesai dikerjakan, serta Pengerjaan sementara diberhentikan sebelum asa penyelesaian dari Dinas PMD. Tonton selengkapnya di Link dibawah ini.



from Sinar Lintas News https://ift.tt/f2verHT

Comments

Popular posts from this blog

Polres Tapteng Gelar Deklarasi Pemilu Damai 2024

Bawaslu Tapteng Gelar Rapat Kerja Tentang Inventarisasi Alat Peraga Sosialisasi

Semarakkan Penghujung Ramadhan, DPD KNPI Tapteng Bagikan Ratusan Takjil dan Buka Puasa Bersama