Mengenal Sosok Hadi Prawira Bacaleg Dapil IV, Saatnya Pemuda Benahi Kampung Halaman
Tapanuli Tengah |SinarlintasNews.com – Para Politikus muda dari berbagai lintas partai bermunculan di berbagai daerah untuk memperebutkan kursi legislatif pada pemilu 2024 mendatang.
Hadi Prawira adalah salah satu caleg DPRD Tapteng dalam pemilu 2024. Pria kelahiran Pandan 1 Maret 1999 ini tepat berusia 24 tahun atau dua tahun di atas batas minimal umur anggota legislatif.
Hadi Prawira yang memiliki riwayat Pendidikan di SD Negeri 152979 Pandan 1 dari tahun 2005-2011. Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Pandan dari tahun 2011-2014, sedangkan untuk sekolah SMA, Hadi bersekolah di SMA Negeri 1 Tukka dari 2014-2017, Dan saat ini ia masih Mahasiswa Aktif Program Studi Ilmu Politik Universitas Malikussaleh, Provinsi Aceh.
Selama menempuh pendidikan, Hadi Prawira pernah dipercaya sebagai Wakil Ketua Osis SMP Negeri 1 Pandan, Jurnalis Majalah Sekolah dan juga sebagai Ketua MPK/OSIS di SMA Negeri 1 Tukka.
Di Tahun 2014 – 2017 Hadi Prawira dipercaya dan diberi amanah untuk menjadi Ketua Forum Anak Tapanuli Tengah sebuah wadah partisipasi Anak di kabupaten Tapanuli Tengah yang bertugas mengadvokasi, dan menjembatani Suara Anak ke Pemerintah binaan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Ajak (PPA) Kabupaten Tapanuli Tengah dan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah.
Di Kampus, Hadi tercatat banyak mengikuti organisasi Mulai dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) hingga Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Malikussaleh.
Tidak hanya itu, ditahun 2019 – 2020 Hadi Prawira juga dipercaya sebagai Sekdiv Infokom Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Politik se Indonesia.
Ditahun 2020 Hadi Prawira juga menjabat sebagai Sekretaris Umum PD Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kota Sibolga hingga 2022 serta menjadi Pengurus PC Pemuda Muhammadiyah Pandan pada tahun 2022 – 2023.
Selama menempuh pendidikan dan menjalankan organisasi, Hadi Prawira juga meraih berbagai prestasi dan penghargaan.
Dimana terakhir ia meraih Penghargaan “Penggagas Malam Sastra di Tanah Kelahiran Sastra” Oleh Ditjen Kebudayaan Republik Indonesia Bapak Hilmar Farid.
Keinginannya untuk maju pada Legislatif 2024 tak lain untuk memajukan Kabupaten Tapanuli Tengah yang merupakan tanah kelahirannya.
Sebagai Mahasiswa Aktif Ilmu Politik Universitas Malikussaleh. Hadi Prawira ingin menerapkan semua pengetahuan dan ilmu selama ia peroleh di dunia pendidikan.
Hadi Prawira menuturkan, politikus muda hadir dalam setiap pemilihan anggota legislatif. Akan tetapi Ongkos politik yang mahal dan birokrasi berlapis-lapis disebut sebagai dua hal yang dapat menjegal niat anak-anak muda saat ini. Keberhasilan dalam konstelasi politik pun akhirnya kerap ditentukan dua hal: pragmatisme atau idealisme.
“Yang punya banyak uang untuk membiayai kampanye atau membeli suara, itu yang banyak berhasil,” ujar Hadi Prawira.
Di sisi lain Hadi menuturkan “Mereka yang idealis tapi tidak mengakar di masyarakat dan tidak punya uang, pasti akan kalah. Sebagian bertarung untuk mempertahankan pengaruh politik keluarga, tapi ada pula yang sekedar mengadu nasib.
Saat ini banyak politikus muda lainnya, kerap muncul dengan idealisme dan visi-misi tak visibel. Produktivitas kelompok politikus ini dianggap rentan terpuruk meski melenggang ke badan legislatif.
Sistem legislatif Indonesia tak memberi cukup ruang bagi individu untuk merealisasikan apa yang mereka janjikan pada pemilih. Selalu ada tiga lapis negoisasi kepentingan, di tingkat partai, komisi, dan koalisi.
Saya janji pada diri sendiri, suatu saat harus mampu menyuarakan kepentingan rakyat banyak dan sekaranglah momentumnya. Saya tau akan hadapi beragam hambatan,
Hadi Prawira yang memilih Partai Amanat Nasional (PAN) maju dari Dapil IV meliputi Kecamatan Tapian Nauli, Kecamatan Kolang, Sitahuis, Pasaribu Tobing, Sorkam Barat dan Sorkam.
Sejak awal background Hadi Prawira memang seorang aktivis. Sehingga sudah sejak dulu tertarik di dunia politik. Selain itu anak muda dibutuhkan terjun di dunia politik. Karena cara berpikirnya masih sangat ideologis dan belum banyak terkontaminasi dengan kepentingan-kepentingan pragmatisme.
”Saya belum melihat seorang politisi muda di Tapteng yang kritis terhadap kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dengan kepentingan rakyat. Maka dengan masuknya saya di dunia politik ingin menunjukkan bahwa anak muda harus berani menyuarakan kepentingan rakyat, Meski itu sulit tapi saya optimistis. Karena bagi saya faktor utama adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
from Sinar Lintas News https://ift.tt/s25lY8z
Comments
Post a Comment